Sabtu, 30 Januari 2010

Pembunuhan Mahatma Gandhi


Jawaharlal Nehru (kiri) dan Mahatma Gandhi (AP Photo)

Tokoh pergerakan kemerdekaan bangsa India itu ditembak oleh seorang pemeluk Hindu fanatik


VIVAnews, 30 Januari 2010 - Tepat 62 tahun yang lalu, pemimpin politik dan spiritual gerakan kemerdekaan India, Mohandas Karamchand Gandhi (Mahatma Gandhi), dibunuh. Gandhi tewas ditembak di New Delhi oleh seorang pemeluk fanatik agama Hindu.

Lahir sebagai putra seorang pejabat pemerintah India pada 1869, ibunda Gandhi sejak awal mendekatkan putranya pada ajaran Jainisme, agama di India mengenai moral dan antikekerasan. Semasa sekolah, dia bukan murid yang menonjol.

Namun pada 1888, Gandhi mendapat kesempatan untuk belajar mengenai hukum di Inggris. Kembali ke India, dia gagal menemukan pekerjaan, lalu menerima kontrak satu tahun di Afrika Selatan.

Laman The History Channel mengungkapkan, Gandhi ditempatkan di Natal, di mana dia menjadi objek rasisme dan hukum Afrika Selatan yang membatasi hak-hak pekerja Indian. Gandhi pernah diusir dari kompartemen kelas satu kereta api dan ditendang keluar dari kereta. Sejak mengalami peristiwa itu, dia memutuskan untuk memerangi ketidakadilan dan membela hak-haknya sebagai seorang India dan seorang manusia.

Di Afrika Selatan, Gandhi mulai berkarya dengan berkampanye memperjuangkan nasib etnis India. Pada 1914, Gandhi kembali ke India. Dia mendukung Inggris dalam Perang Dunia I, tetapi pada 1919, dia memperkenalkan "satyagraha" untuk memprotes draf militer wajib terhadap India. Ratusan ribu orang mendukung aksinya, dan pada 1920, dia menjadi pemimpin gerakan kemerdekaan India.

Dikenal sebagai Mahatma 'jiwa besar', selama hidupnya metode persuasif Gandhi mengilhami para pemimpin pergerakan hak-hak sipil di seluruh dunia, termasuk mendiang Martin Luther King Jr. di Amerika Serikat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar