Minggu, 07 Februari 2010

Peringatan 40 hari Wafatnya Gus Dur: Forum Lintas Agama Gelar Perayaan Pluralitas


Acara dimeriahkan dengan kasidah, campursari, wayang, barongsai, dan performing art.


VIVAnews, 6 Februari 2010 - Memperingati 40 hari wafatnya KH Abdurrahm Wahid atau Gus Dur, forum lintas agama di Solo menggelar doa bersama.

Kegiatan ini diikuti oleh orang-orang dari berbagai macam keyakinan dan elemen masyarakat. Pesan yang ingin disampaikan dalam doa bersama tersebut adalah menjunjung tinggi pluralisme seperti yang diperjuankgan mendiang Gus Dur.

“Tema doa bersama nanti malam adalah ‘Merayakan dan Memperjuangkan Pluralitas. Karena pluralisme itu tidak hanya sekadar ada untuk diperjuangkan tetapi juga dirayakan. Sebab, pluralitas sebuah hadiah yang indah,” ujar Pendeta Retno Ratih Suryaning Handayani, Salah seorang pemuka agama Gereja Kristen Jawa, kepada VIVAnews di Solo, sabtu, 6 Februari 2010.

Menurut rencana akan dihadiri oleh berbagai tokoh pemuka agama di Solo. Antara lain, agama Islam, Katolik, Budha, Hindu, Khonghucu, Kristen dan elemen agama lainnya. Selain itu, beberapa elemen masyarakat dan mahasiswa juga akan hadir.

Pendeta Retno Ratih Suryaning Handayani yang juga seksi acara pada kegiatan tersebut, mengatakan, doa bersama ini akan dipusatkan di depan pasar tradisional Windujenar, Solo, Sabtu, 6 Februasi 2010, nanti malam.

Rencananya, lanjut dia, setiap perwakilan agama akan mempersembahkan pertunjukkan yang menjadi ciri khas dari masing-masing agama. “Karena ini adalah momen peringatan dan perayaan pluralitas sebagaimana yang didengungkan Gus Dur. Dari agama Islam akan mempersembahkan musik qasidah, Kristen tampilkan campursari, Katolik dengan wayang wahyu, Khonghucu dengan barongsai, dan Hindu dengan tarian khasnya,” sebutnya.

Selain menampilkan performing art, pada gelaran doa bersama itu juga akan menyelipkan seruan moraluntuk tetap memperjuangkan pluralisme. Meskipun Gus Dur sudah wafat namun semangatnya masih tetap hidup. “Kami juga sangat mendukung Gus Dur dinobatkan sebagai pahlawan nasional,” ia mengharapkan.

Dalam peringatan itu, doa bersama nantinya akan dipimpin oleh salah satu tokoh agama Islam. Pembacaan doa juga akan diikuti oleh para tokoh agama lainnya. “Doa itu itu dipersembahkan kepada sang pahlawan pluralisme Gus Dur,” kata Pendeta Ratih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar