Kamis, 25 Februari 2010

Bupati Sidoarjo Meminta Konghucu Dimunculkan Dalam KTP


Sidoarjo (ANTARA News), 25 Februari 2010 - Bupati Sidoarjo, Win Hendrarso, Rabu, berharap agama Konghucu dimunculkan lagi dalam kolom pilihan formulir pengajuan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Kami sudah meminta Kementerian Dalam Negeri untuk memunculkan kembali agama Konghucu dalam kolom pilihan agama pemohon KTP," katanya di Sidoarjo.

Menurut dia, hilangnya agama Konghucu dalam blanko permohonan KTP disebabkan masih dipakainya blanko lama yang menggunakan Sistem Informasi Manajemen Kependudukan (Simduk). Padahal saat ini sistem tersebut sudah diganti menjadi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).

"Jadi di dalam blanko atau form F1.01 yang ada 31 item untuk pengajuan KTP memang hanya disebutkan ada lima agama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan sisanya lain-lain," katanya.

Di Kabupaten Sidoarjo, kasus ini mulai terkuak ketika Ketua Presidium Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin), Bingky Irawan, yang juga warga Sidoarjo hendak memperpanjang KTP.

"Pada saat saya hendak memperpanjang KTP, oleh petugas kecamatan disodori blanko. Dalam blanko itu ternyata pilihan agama Konghucu sudah tidak ada," katanya.

Ia sempat mempertanyakan masalah itu kepada Dinas Kependudukan setempat. "Namun tidak bisa memberikan jawaban memuaskan terkait raibnya blanko pengisian untuk agama Konghucu," katanya.

Ia juga menghimbau kepada warga yang beragama Konghucu untuk menuliskan agama Konghucu pada KTP masing - masing. "Saya berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi di kemudian hari," katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan mendirikan posko pengaduan bagi umatnya yang tidak mendapatkan pelayanan publik. "Kami akan segera membuka posko di klenteng maupun di sekretariat di daerah untuk mengumpulkan semua umat yang tidak mendapat pelayanan di tingkat kabupaten atau kota," katanya.

Menurut dia, pembukaan posko ini juga bertujuan untuk mengetahui berapa jumlah umat Konghucu di tiap kota atau kabupaten.

"Selama ini umat Konghucu merasa takut. Sehingga ketika ditanya agamanya apa, mereka bilangnya Budha," katanya mengungkapkan.

Selain itu, pihaknya berharap dengan adanya sensus penduduk yang akan diselenggarakan Mei mendatang, dapat diketahui jumlah pemeluk agama Konghucu di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar