Rabu, 10 Februari 2010
Patung Budha Berwajah Gus Dur Diprotes
Magelang, CyberNews, 09 Februari 2010 - Pembuat patung Budha dengan wajah Gus Dur, Cipto Purnomo (29), seniman Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI), mengaku tak bermaksud melecehkan simbol agama lain atau Gus Dur sendiri. Menurutnyam karyanya itu sebagai ungkapan paling memaknai KH Abdurahman wahid sebagai pejuang pluralisme dan multikultural.
"Ini adalah sebuah karya seni mengedepankan estetika bukan dalam konteks prespektif teologi," katanya Cipto, Selasa (9/2).
Patung berjudul 'Mata Hari Gus Dur' yang di dadanya ada lubang lampu berwana hijau itu dirilis di Studio Mendut, bersamaan dengan acara peringatan 40 Hari wafatnya guru bangsa, baru-baru ini.
Kemudian oleh Dewan Pengurus Pusat Pemuda Theravada Indonesia (DPP Patria) karya itu diprotes. Mereka patung itu dianggap menyerupai Buddha. DPP Patria akan mengajukan keberatan kepada seniman Cipto Purnomo.
Budayawan yang juga pemrakarsa pameran patung untuk Gus Dur, Sutanto Mendut, mengatakan estetika adalah pencapaikan berfilsafat para seniman. Disadari atau tidak par seniman disekitar Borobudur, merekonstruksi pengaruh dari Candi. Para seniman sudah terbiasa dan terjadi dalam kurun waktu lama, memvisualkan peninggalan Buddha dan Hindu dalam sebuah karya lukisan dan patung.
"Mari belajar sedikit-demi sedikit estetika ekologi budaya. Pencapaian itu tak instan tapi benar-benar dalam proses pencapaian tertinggi dalam membuat sebuah karya," kata Pemimpin Komunitas Lima Gunung itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Om Swastyastu Pak Mangku, tyang seneng gati mengikuti blog ne pak. Sukseme sampun mengeposkan berita-berita sane bagus tentang agama. Itu sangat membantu pemahaman agama yang tyang anut! Malih pisan, sukseme! Om shanti shanti shanti Om!
BalasHapus