Rabu, 06 Januari 2010
Kepausan Vatikan Berkunjung ke Bali
Junjung Keharmonisan Antarumat Beragama
Denpasar (Bali Post), 29 Nopember 2009 - Dialog antarumat beragama adalah suatu keindahan yang menunjukkan suatu interaksi, saling menukar kata dan pikiran untuk memperkaya nilai-nilai agama satu sama lain. Dialog dimaksud bukan terjadi antaragama, melainkan antarumat itu sendiri demi mencapai keharmonisan dalam keberagaman.
Demikian dikatakan Ketua Dewan Kepausan Vatikan untuk Dialog Antarumat Beragama YM. Jean Louis Kardinal Tauran dalam acara Dialog dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bali dan para tokoh umat beragama di Bali, yang dilaksanakan di Hotel Kumala Pantai, Legian, Sabtu (28/11) kemarin.
Lebih lanjut dikatakannya, meski diselenggarakan oleh Kepausan Vatikan, namun acara ini bukanlah semata-mata untuk umat Kristiani saja, melainkan untuk seluruh umat beragama yang ada. Sebab, guna mencapai rasa saling menghargai dan kebersamaan, dialog antarumat beragama tidak lagi menjadi sebuah pilihan, melainkan sebagai suatu prioritas dan keharusan untuk dijalankan.
Secara khusus, kardinal yang baru pertama kalinya datang ke Bali ini, menyampaikan rasa kagumnya atas Indonesia khususnya Bali. Dengan berbagai keragaman yang ada, Bali telah menunjukkan harmonisasi hubungan antarumat beragama. "Saya terkesan dengan hubungan antarumat beragama di sini," katanya.
Gubernur Bali Mangku Pastika dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Biro Kesejahteraan mengatakan, menyambut baik dipilihnya Bali sebagai tempat pelaksanaan dialog antarumat beragama oleh Vatikan. Menurutnya, kegiatan semacam ini sangat penting bagi Indonesia, dengan berbagai keragaman suku, agama, ras dan golongan. Masyarakat Bali khususnya, sebenarnya telah menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dalam keragaman yang ditunjukkan dengan konsep manyama braya. Meski demikian, seyogianya kegiatan semacam ini dapat lebih ditingkatkan.
Sementara itu, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Pusat Pastoral Keuskupan Denpasar Rm. Evensius Dewantoro, Pr. berharap agar apa yang direfleksikan dari dialog ini akan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan bersama di masyarakat. (ded)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar