Senin, 01 Maret 2010

Ogoh-ogoh, Gengsi antar Banjar


DENPASAR, Radar Bali - Hari Raya Nyepi tahun ini jatuh pada 16 Maret mendatang. Tapi, sejak sebulan terakhir hampir di setiap bale banjar sudah ada ogoh-ogoh yang digarap. Dan, kemarin rata-rata pengerjaannya sudah hampir selesai. Bahkan, sebagian sudah ada yang siap diarak. Sebelum diarak, pada pengerupukan, 15 Maret mendatang, ogoh-ogoh akan dinilai oleh pantiai lomba ogoh-ogoh Pemkot Denpasar.

Adanya penilaian dari Pemkot Denpasar ini membuat semangat masing-masing banjar untuk membuat ogoh-ogoh yang atraktif makin besar. Seperti pantaian Radar Bali, Sabtu (27/8) kemarin di beberapa lokasi. Ada berbagai jenish ogoh-ogoh. Mulai dari yang terbuat dari bahan dasar sederhana hingga bahan yang mahal berupa gypsum dan styrofoam. Penggunaan bahan dasar gypsum menyebabkan ongkos pembuatan membengkak. Dana bantuan yang diberikan Pemkot Denpasar kepada setiap kelompok sekaa teruna-teruni (STT) hanya sebesar Rp 3,5 juta. Sementara dana yang dihabiskan untuk pembuatan ogoh-ogoh dapat mencapai lebih dari Rp 10 juta.

Seperti kemarin di STT Yowana Saka Banjar Tainsiat. Mereka membuat ogoh-ogoh dengan memadukasn bahan gypsum dan styrofoam. Menurut STT ini, pemilihan kedua bahan tersebut untuk memberikan hasil yang terbaik, dan merupakan kreasi yang baru diciptakan. "Ogoh-ogoh dibuat dengan memadukan gypsum dan styrofoam untuk menghasilakan kreasi terbaik. Ini merupakan ciptaan yang terbaru dari saya," ungkap Keduk Sentana Putra, sang arsitek ogoh-ogoh.

Untuk memadukan kedua bahan tersebut, kata dia, memiliki tingkat kesulitan dan ketelitian yang tinggi. Untuk menyelesaikan ogoh-ogoh dilakukan proses finishing yang disesuaikan dengan gambaran bentuk ogoh-ogoh. "Saya memadukan kedua bahan ini, saat proses finishing dapat menghasilkan lekukan-lekukan tubuh yang natural sesuai yang diinginkan," tambah Keduk.

Sementara Ketua STT Yowana Saka Bhuwana Br. Tainsiat, Ketut Anggara Putra mengatakan kepada Radar Bali kemarin, dalam lomba ogoh-ogoh yang dilaksnakan kali ini benar-benar menunjukan kreatifitas. Persaingan dalam lomba ogoh-ogoh kali ini sangat terlihat. "Tapi saya optimistis dapat memperoleh hasil yang maksimal dalam lomba kali ini," ujar Anggara Putra.

Dana yang diambil untuk pembuatan ogoh-ogoh selain dari bantuan dari Pemkot Denpasar juga bersumber dari sumbangan warga sekitar banjar secara sukarela. (reg)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar