Senin, 01 Maret 2010

Bali Kurang 9 Ribu Guru Agama Hindu


DENPASAR, Radar Bali - Masalah guru Agama Hindu memang sudah menjadi momok di Bali. Protes akan langkanya pangangkatan guru Agama Hindu sudah berkumandang sejak Gubernur Dewa Beratha. Namun tetap saja hingga sekarang tetap kuota dari pusat seret. Padahal kalau dihitung secara riil, Bali kekurangan hingga 9 ribu guru Agama Hindu.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali Ketut Kariyasa Adnyana membenarkan Bali kekurangan 9 ribu guru Agama Hindu. Kondisi ini sangat parah bagi pendidikan Agama Hindu. Itu baru di Bali saja. Hal sama juga dirasakan di luar Bali. ''Sudah 9 ribu untuk Bali saja, belum di luar Bali yang merasakan hal sama, kekurangan guru Agama Hindu," tegas Kariyasa Adnyana kemarin (28/2).

Kariyasa memandang persoalan ini sangat krusial. Karena itu, gubernur, bupati/wali kota di Bali diajak untuk segera bersikap. Misalkan dalam pengajuan pengangkatan PNS agar memberikan ruang lebih bagi guru Agama Hindu.

Gubernur dan bupati/wali kota bisa saja menghadap menteri agama agar Permen Menteri Agama segera turun. ''Ini harus disadari, mesti diikuti kebijakan pemerintah agar membangun sekolah-sekolah Hindu untuk mampu mengambil peluang PP 50 tahun 2007 itu," sebutnya.

Selain itu, Kariyasa selaku perpanjangan rakyat mengaku dalam waktu cepat akan mendatangi Dirjen Bimas Hindu. Tujuannya menuntut agar jatah pengangkatan guru Agama Hindu diperbanyak untuk mengisi kekurangan saat ini. ''Kami akan tegaskan jika tidak ada kebijakan memberikan kuota lebih, tidak menutup kemungkinan guru Agama Hindu di Bali akan habis. Belum lagi para guru Agama Hindu banyak memasuki pensiun," tukasnya tanpa mau menyebut berapa jumlah guru Agama Hindu di Bali saat ini. (art)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar