Jumat, 05 Maret 2010
Gubernur Bali Resmikan Pembangunan Markandeya Yoga City
(Bali Post) - GUBERNUR Bali Made Mangku Pastika membuka secara resmi even International Bali India Yoga Festival (IBIYF II) II yang diselenggarakan di Banjar Gunung Sari, Desa Tegal Linggah, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Kamis (4/3) kemarin. Pada saat bersamaan Gubernur juga meresmikan dimulainya pembangunan pusat yoga internasional Markandeya Yoga City yang diprakarsai Yayasan Bali India (Bali India Foundation). Pembukaan IBIYF II ditandai dengan pemukulan gong sebanyak lima kali, sementara peresmian pembangunan Markandeya Yoga City ditandai dengan peletakan batu pertama serta mendem pedagingan.
Markandeya Yoga City merupakan salah satu pusat pendidikan spiritual, khususnya yoga, yang diharapkan mampu menjadi tempat belajar yoga terbesar di dunia. Dr. Somvir (Ketua Yayasan Bali India) dan Prof. Nyoman Sirta (Ketua Panitia IBIYF II) mengemukakan, dipilihnya Banjar Gunung Sari Desa Tegal Linggah, Kecamatan Sukasada sebagai lokasi pembangunan Markandeya Yoga City karena memiliki sejarah sangat erat dengan perjalanan spiritual Rsi Markandeya, tokoh spiritual Hindu asal India yang mendirikan Pura Besakih.
Menurut kedua tokoh ini, Rsi Markandeya beryoga di lokasi ini sebelum melakukan persembahyangan di Tirta Kuning dekat Danau Tamblingan hingga akhirnya menanam panca datu di Pura Basukian, Besakih.
Itulah sebabnya, kata keduanya, Yayasan Bali India memilih lokasi ini dan sekaligus mengabadikan nama Rsi Markandeya. ''Kami ingin membawa citra Bali ke seluruh dunia, dan ini merupakan tempat pendidikan yoga yang terluas di dunia,'' ujar Dr. Somvir seraya menambahkan perlu waktu lama untuk mewujudkan daerah ini sesuai harapan.
Pembangunan pusat pendidikan yoga ini mendapat dukungan penuh dari penduduk setempat dimana luas keseluruhannya diperkirakan mencapai 11 hektar.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wakil Bupati Buleleng Made Arga Pynatih dalam sambutannya mengemukakan, momentum peresmian pembangunan pusat yoga dan pembukaan IBIYF II ini merupakan momentum yang sangat bersejarah.
Menurut kedua pemimpin ini, peletakan batu pertama Markandeya Yoga City ini merupakan pertanda dimulainya suatu pembangunan dan pengembangan agama, adat dan budaya yang sejak berabad-abad lamanya telah dijadikan pedoman oleh masyarakat Bali.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap, dengan dibangunnya Markandeya Yoga City Bali yang sudah dikenal dengan berbagai predikat akan semakin dikenal sebagai provinsi damai dan demokrasi. ''Hari ini dilakukan upaya menapak kembali jejak spiritual Rsi Markandeya untuk meletakkan dasar-dasar agama Hindu di Indonesia. Kita berharap, mulai hari ini Bali akan memancarkan aura spiritual yoga kepada dunia bahwa Bali senantiasa mengumandangkan kedamaian sebagaimana doa yang setiap hari disampaikan orang Bali, Shantih, Shantih, Shantih,'' kata Gubernur.
Sebagai pribadi dan pimpinan pemerintahan di Bali, Gubernur menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Yayasan Bali India dan masyarakat Gunung Sari pada khususnya, dan masyarakat Buleleng pada umumnya. Berkaitan pembangunan pusat yoga ini, sebelumnya Gubernur berkesempatan mapunia 100 truk batu kapur (limestone) untuk pengerasan badan jalan sepanjang 3 km menuju lokasi. (r)
Markandeya Yoga City merupakan salah satu pusat pendidikan spiritual, khususnya yoga, yang diharapkan mampu menjadi tempat belajar yoga terbesar di dunia. Dr. Somvir (Ketua Yayasan Bali India) dan Prof. Nyoman Sirta (Ketua Panitia IBIYF II) mengemukakan, dipilihnya Banjar Gunung Sari Desa Tegal Linggah, Kecamatan Sukasada sebagai lokasi pembangunan Markandeya Yoga City karena memiliki sejarah sangat erat dengan perjalanan spiritual Rsi Markandeya, tokoh spiritual Hindu asal India yang mendirikan Pura Besakih.
Menurut kedua tokoh ini, Rsi Markandeya beryoga di lokasi ini sebelum melakukan persembahyangan di Tirta Kuning dekat Danau Tamblingan hingga akhirnya menanam panca datu di Pura Basukian, Besakih.
Itulah sebabnya, kata keduanya, Yayasan Bali India memilih lokasi ini dan sekaligus mengabadikan nama Rsi Markandeya. ''Kami ingin membawa citra Bali ke seluruh dunia, dan ini merupakan tempat pendidikan yoga yang terluas di dunia,'' ujar Dr. Somvir seraya menambahkan perlu waktu lama untuk mewujudkan daerah ini sesuai harapan.
Pembangunan pusat pendidikan yoga ini mendapat dukungan penuh dari penduduk setempat dimana luas keseluruhannya diperkirakan mencapai 11 hektar.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wakil Bupati Buleleng Made Arga Pynatih dalam sambutannya mengemukakan, momentum peresmian pembangunan pusat yoga dan pembukaan IBIYF II ini merupakan momentum yang sangat bersejarah.
Menurut kedua pemimpin ini, peletakan batu pertama Markandeya Yoga City ini merupakan pertanda dimulainya suatu pembangunan dan pengembangan agama, adat dan budaya yang sejak berabad-abad lamanya telah dijadikan pedoman oleh masyarakat Bali.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap, dengan dibangunnya Markandeya Yoga City Bali yang sudah dikenal dengan berbagai predikat akan semakin dikenal sebagai provinsi damai dan demokrasi. ''Hari ini dilakukan upaya menapak kembali jejak spiritual Rsi Markandeya untuk meletakkan dasar-dasar agama Hindu di Indonesia. Kita berharap, mulai hari ini Bali akan memancarkan aura spiritual yoga kepada dunia bahwa Bali senantiasa mengumandangkan kedamaian sebagaimana doa yang setiap hari disampaikan orang Bali, Shantih, Shantih, Shantih,'' kata Gubernur.
Sebagai pribadi dan pimpinan pemerintahan di Bali, Gubernur menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Yayasan Bali India dan masyarakat Gunung Sari pada khususnya, dan masyarakat Buleleng pada umumnya. Berkaitan pembangunan pusat yoga ini, sebelumnya Gubernur berkesempatan mapunia 100 truk batu kapur (limestone) untuk pengerasan badan jalan sepanjang 3 km menuju lokasi. (r)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
semoga semua berbagahaiaa...
BalasHapusmari beryoga........
=))